Dua pekan ini sungguh sebuah tantangan bagi saya karena ketiga bocil sakit bergantian. Saya pun kena giliran, bahkan sampai saya menulis ini pun kuman-kuman batuk masih betah berdiam di kerongkongan saya. Entah obat batuknya yang kurang manjur atau kumannya yang kelewat bandel sehingga hilal sembuh masih samar.
Tema misi pekan keempat adalah tentang mindfulness alias berkesadaran. Konsep ini berhubungan dengan kemampuan diri untuk sepenuhnya hadir dan sadar terhadap yang sedang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan. Selain itu, tidak bereaksi berlebihan atau kewalahan terhadap yang terjadi di sekitar. Dengan begini, kita akan lebih mengenali dan memahami diri sendiri.
Teknik Melatih Mindfulness
Mbak Indah sebagai mentor menjelaskan tiga teknik yang dapat digunakan untuk melatih diri agar lebih sadar.
1. Teknik fokus satu menit
Pasang stopwatch lalu tutup. Rasakan waktu satu menit yang berjalan. Jika menurut kita sudah satu menit, matikan stopwatch dan lihat waktu yang tertera. Apakah waktu yang kita rasakan sama dengan kenyataan? Seberapa besar perbedaannya?
2. Teknik fokus satu benda
Pilih tempat yang nyaman, lalu duduk tenang. Ambil satu benda yang ada di sekitar. Pasang timer lima menit. Amati dengan baik benda yang dipegang. Perhatikan warnanya, teksturnya, bentuknya, baunya, fungsinya, dll. Biarkan pikiran/memori/perasaan yang muncul mengalir. Apa yang kita alami/rasakan?
3. Mental body scan
Pilih tempat duduk yang nyaman, lalu duduk tenang. Pejamkan mata dan bayangkan tubuh kita dipindai oleh cahaya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kenali yang terjadi dan terima setiap kali cahaya menyentuh bagian tubuh tertentu. Lakukan selama sepuluh menit. Apa yang kita alami/rasakan?
Hasil Berlatih
Nah, shipers diminta untuk memilih salah satu teknik dan mempraktikkannya selama tiga hari. Saya memilih teknik yang pertama. Hasilnya seperti di bawah ini.
Setelah melakukan misi, shipers diminta untuk melakukan refleksi. Saya menuliskan soal salah dalam mempersepsikan waktu selama ini. Maunya buru-buru, hehehe. Namun, kalau sedang melakukan sesuatu, ceritanya beda lagi. Perkiraan waktu saya lebih sering meleset jauh, lebih dari satu menit. Mungkin ini sebabnya saya suka lewat dari waktu seharusnya (siapa suruh jadi deadliner, hahaha).
Review
Secara umum, materi kali ini penting bagi kesehatan mental. It helps us cherish this very moment by seeing inside and ignoring everything outside. Dan sebenarnya momen paling penting untuk sadar adalah: sholat! Saya masih sering, deh, tidak bisa khusyuk sepenuhnya sejak takbiratul ihram hingga salam. Masih terlalu banyak pikiran yang mengganggu. Terlepas dari gangguan setan, sepertinya berlatih untuk lebih sadar sedikit banyak bisa meningkatkan kekhusyukan, ya.
Alhamdulillah akhirnya selesai juga jurnal pekan keempat. Insya Allah akan menyusul jurnal pekan kelima yang makin seru. Semangat hidup sehat!
0 Comments