Mencuci piring adalah salah satu pekerjaan rumah tangga yang tidak disukai sebagian ibu rumah tangga. Alasannya, kita harus berdiri cukup lama dan bersentuhan lekat dengan air dan sabun—bagi yang kulit tangannya sensitif, ini adalah isu penting. Namun, meminta bantuan mesin pencuci piring bukan hal yang lazim di tanah air. Jadi, apa boleh buat? Daripada kehabisan piring saat mau makan, pekerjaan mencuci piring tetap harus dikerjakan.
Nah, kadang setelah mencuci piring, terbitlah perkara lain: cipratan dan genangan air di mana-mana kayak habis perang melawan piring kotor dan pasukannya. Sebenarnya ini bisa dihindari kalau kita mencuci piring dengan rapi. Kalaupun ada cipratan, tidak akan seheboh jejak anak main air.
Mau tahu tips mencuci piring agar lebih cepat dan minim cipratan air? Langsung gulir ke bawah, ya!
Oh iya, kalau punya ART, ajarkan juga supaya mereka makin terampil dalam membantu mengurus rumah. Kita tidak perlu lagi berperan jadi petugas Q&C setiap mereka selesai bertugas. Enak, kan?
Sebelum mencuci piring
Sesungguhnya kesuksesan mencuci piring dimulai sebelum masuk ke dalam aktivitas inti. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan.
1. Buang semua sisa makanan ke tempat sampah dan alirkan air untuk melepaskan yang masih menempel.
Jangan tumpuk piring, gelas, dan perabot lain bersama dengan sisa makanan! Ini hanya akan membuat saluran air pampat saat mencuci piring. Lagipula jika kita tidak langsung mencuci piring, sisa makanan akan menimbulkan bau tak sedap di bak cuci piring.
2. Lap wadah berbahan plastik dan wajan antilengket dengan tisu untuk membuang sisa minyak yang menempel.
Pernah mencuci wadah plastik yang berminyak? Rasanya sudah berjuang menggosok dengan kekuatan otot maksimal, tetap saja licin. Mau disudahi, kok, tidak sampai hati. Alhasil, waktu mencuci piring pun jadi molor.
Untuk mengatasinya, sebelum terkena air, sisa minyak harus sebisa mungkin dibersihkan dengan cara dilap. Ini akan mempercepat dan mempermudah proses pencucian. Hal yang sama berlaku untuk wajan antilengket, terutama jika wajan bekas dipakai masak yang berbumbu atau bersantan. Spons cuci piring juga tidak akan terlalu kotor.
3. Kelompokkan sesuai jenisnya.
Bila tidak langsung mencuci piring setelah makan atau masak, supaya bak cuci piring tidak cepat penuh, tumpuk piring dan yang lain sesuai jenisnya. Ini juga akan memudahkan kita saat mencuci nanti.
4. Rendam dengan air jika perlu.
Kadang ada kotoran yang menempel peralatan makan dan masak telanjur menempel dan sulit dibersihkan. Merendam dengan air akan membuat sebagian kotoran lepas dan mudah untuk digosok.
Saat mencuci piring
Sekarang kita masuk ke bagian inti: mencuci piring dan teman-temannya.
1. Sabuni mulai dari gelas, lalu sendok garpu, piring, dan terakhir perabot masak.
Kita bisa menyabuni sekaligus atau sebagian dulu, tergantung dari ruang kosong yang tersisa di bak dan sekitarnya untuk menaruh cucian berlumur sabun.
2. Bilas piring dengan arah miring ke bawah sambil digosok untuk merasakan kotoran yang masih tertinggal.
Sebelum menggosok permukaan piring, gelas, dan lainnya, biasanya saya melarutkan dulu semua sabun dengan air agar cipratan air tidak lagi mengandung sabun. Kemiringan sudut piring terhadap aliran air berpengaruh pada jarak cipratan air saat kita menggosok permukaan piring. Jika terlalu datar, kemungkinan air terciprat jauh akan makin besar.
Oh iya, menggosok ini penting, ya. Siapa tahu masih ada titik yang luput disabuni atau kotoran yang masih kuat menempel. Jangan lupa untuk membersihkan bagian bawah piring, luar gelas, dan gagang sendok garpu. Walau tidak terkena makanan, bagian-bagian ini rawan ikut kotor, apalagi kalau sempat ditumpuk sebelum dicuci.
3. Gunakan tenaga secukupnya.
Kurang tenaga berakibat pada kurang bersihnya piring, sedangkan kelebihan tenaga akan berujung pada luasnya area cipratan dan genangan air. Jadi, takar tenaga saat membilas, ya!
4. Tiriskan tetesan air sejenak sebelum menaruh di rak piring.
Supaya tidak banyak genangan air di bawah rak piring, kita bisa meniriskan piring sebentar sebelum ditaruh, kecuali rak piring kita berada tepat di atas bak cuci piring. Itu, sih, tidak perlu khawatir soal genangan air.
5. Sikat dengan sikat cuci piring untuk melepaskan kotoran yang menempel di dinding panci sebelum disabuni dengan spons.
Kadang spons cuci piring saja tidak cukup untuk melepaskan kotoran yang menempel, terlebih telanjur kering. Kita dapat menggunakan sikat khusus cuci piring untuk melepaskan kotoran, baru menyabuninya dengan spons. Jika benar-benar menempel, khusus untuk perabot berbahan baja antikarat, kita juga bisa menggunakan sabut kawat. Jangan sampai salah menggunakan sabut untuk wajan antilengket, ya. Nanti berabe jadinya.
Setelah mencuci piring
Setelah semua peralatan makan dan masak bersih, kita masih harus melakukan dua hal agar area cuci piring tetap rapi.
1. Bersihkan bak cuci piring.
Sebagai tempat penampungan peralatan makan yang kotor, bak cuci piring pasti ikut kotor. Karena itu, permukaan bak cuci piring harus turut dibersihkan dengan sabun. Sisa makanan yang tersangkut di filter saluran air juga dibuang, ya.
2. Lap cipratan dan genangan air yang ada.
Terakhir, keringkan kembali area cuci piring, termasuk dinding dan lantai (jika basah). Ini seperti final remarks, lah, kalau dalam tulisan ilmiah.
Penutup
Jangan dikira pekerjaan rumah tangga tidak ada ilmunya. Oh, pasti yang bilang begitu belum pernah mencuci piring, menyapu, mencuci baju, dan sederet pekerjaan lainnya. Tentu pelajarannya tidak ada di sekolah biasa, tetapi di sekolah kehidupan (#tsaah). Kunci suksesnya: “trial and error” dan “practice makes progress”.
Seperti pekerjaan mencuci piring ini, ternyata kalau dibuat daftar tipsnya, banyak juga, kan? Kalau bukan karena Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog, mungkin tips receh (tapi penting) ini tidak akan terwujud. Jadi, terima kasih Mamah Gajah Ngeblog!
Untuk berikutnya ada saran, tips rumah tangga apa lagi yang kira-kira bagus untuk ditulis?
8 Comments
Terima kasih Teh tipsnya^^ jadi ingat dulu pekerjaan rutin adalah mencuci piring setiap pagi hhehe
ReplyDeleteHahaha aku langsung memahami jeritan hatimu teh Mutiiii �� akupun paling gak suka cuci piring. Dan di rumah gak ada mesin cuci piring.
ReplyDeleteTapi meski lama di sini aku belum sanggup cuci piring kayak orang Belanda direndam dalam bak isi air sabun doang ����
Tips di atas sudah mirip sama yang aku lakukan. Makasih teh tulisannya dan tetap semangat cuci piring! ��
Ehehehe Mutiara, saya seperti membaca tulisan 'ringan' yang menjadi 'berat' ala seorang scientist. Dan, surprisingly, menarik banget membacanya ehehe.
ReplyDeleteSebagai satu-satunya perempuan di rumah, plus tidak menggunakan jasa ART; sudah menjadi 'menu' sehari-hari nih mencuci piring. Suka gak suka, tetap harus wajib dikerjain.
Sebagian besar, saya sudah mengikuti tips ala Mamah Mutiara nih.
Namun ada satu hal yang akhirnya saya tahu kenapa selama ini, abis nyuci piring, lantai banyak cipratan air, wkwkwkwk. Ternyata berdasarkan analisis Mamah Mutiara, adalah karena tenaga saya yang terlalu besar.
Mulai detik ini, akan mengurangi tenaga mencuci piringnya ehehe. Nuhuun tipsnya ya Mutiara. :)
PS: Untuk tips rumah tangga selanjutnya, bolehkah minta dituliskan tips menggoreng tanpa membuat minyaknya nyiprat-nyiprat? Paling malas menggoreng ayam, apalagi ikan lele, soalnya minyaknya mengerrrikan. :( >Makasiiy Mutiara :)
Soal lap minyak pake tisu jujur aku juga baru tau pas nikah karena keluarga suami udah biasa begitu. Dan memang, apalagi untuk makanan nusantara yang minyak semua, ngilangin minyak dulu itu krusial karena disitulah sumber bau. Hal ini juga berlaku buat cuci tangan. Kalau ngilangin minyak dulu pakai tisu, cuma pakai air aja bisa ga nempel baunya
ReplyDeletecatatan ini penting untuk diajarkan ke suami dan anak2 juga, biar kalau mereka bantu cucipiring jangan nambah kerjaan kita buat beberes setelah nya.
ReplyDeleteaku selalu membersihkan semua makanan dari piring sebelom ditumpuk dan selalu direndam air dulu beberapa saat sebelum cucipiring. Pokoknya ga boleh piring diletakkan di tempat cuxian kalau masih blum dibuang sampahnya.
satu lagi sih, spons cucipiring harus diganti secara berkala sblom berubah bentuk hehehe
Meskipun perempuan itu kodratnya urusin dapur, tapi tetap pendidikan sangat penting. Urusan mencuci piring jadi sangat termanage rapi untuk mamah2 gajah 😄
ReplyDeleteTips sangat bermanfaat agar tidak terjadi dua kali kerja 👍👍
kalau aku malah lebih dulu perabotan masak dan gelas teh duluan yang dicuci. piring makan malah terakhir da. karena biar gak sempit aja itu penampakan westafel nya sama mangkok dan kuali makanya duluan diberesin.
ReplyDeletekalo dulu nenek aku almarhum mah, tipsnya kalau mau cuci piring trus ada yang berlemak/berminyak nya, nenek suka ngerebus air dulu sampai rada anget trus diguyur ke cucian piring, abis itu didiemin bentar. works almost every time buat nyuci yg berminyak jd lebih mudah hehehe..
ReplyDelete